Laporan Praktikum Kimia Organik 1 Senyawa Hidrokarbon

Laporan Praktikum Kimia Organik Senyawa Hidrokarbon

Diperbaharui 1 Mei 2020 10:35 PM

Setelah laporan yang pertama yaitu Laporan Praktikum Farmasetika Resep Pulveres, sekarang adalah Laporan Praktikum Kimia Organik 1 Senyawa Hidrokarbon.

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK 1 SENYAWA HIDROKARBON

Penyusun : Putri Ananda Rizwan
Universitas Pakuan Bogor

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Tujuan Percobaan

Dapat melihat dan mengidentifikasi hidrokarbon alifatik jenuh, hidrokarbon alifatik tak jenuh, dan hidrokarbon aromatic.

1.2 Dasar Teori

Senyawa hidrokarbon adalah senyawa organic yang hanya mengandung unsure karbon dan hydrogen. Hidrokarbon walaupun hanya terdiri dari dua unsur, tetapi merupakan kelompok besar senyawa. Jumlah atom karbon dalam satu molekul hidrokarbon alami dapat mencapai puluhan. Karena jumlahnya yang sangat banyak tersebut, maka dilakukan penggolongan terhadap senyawa hidrokarbon. (Ismail Marzuki, 2001)

Secara garis besar senyawa hidrokarbon digolongkan berdasarkan struktur molekul dan kejenuhan ikatan; senyawa hidrokarbon yang digolongkan berdasarkan struktur molekul terbagi berupa rantai karbon terbuka (alifatik) dan rantai tertutup (asiklik dan aromatik). Penggolongan berdasarkan kejenuhan ikatan terbagi menjadi senyawa hidrokarbon jenuh dan hidrokarbon tak jenuh. (Imam Rahayu, 1998)
Hidrokarbon alifatik dan siklik juga terbagi menjadi dua bagian. Hidrokarbon alifatik terbagi menjadi dua yaitu alifatik jenuh (senyawa alkana) dan alifatik tak jenuh (senyawa alkena dan alkuna). Sedangkan, hidrokarbon siklik terbagi menjadi tiga yaitu siklik jenuh (sikloalkana), senyawa tak jenuh (sikloalkena), dan senyawa aromatic (benzena). (Suyatno. 2000).

BAB II METODOLOGI KERJA

2.1 Alat dan Bahan

a. Alat

  • Alumunium foil
  • Beakerglass
  • Kapas
  • Pipa U
  • Tabung Reaksi

b. Bahan

  • Air brom
  • Benzene
  • HNO3 pekat
  • H2SO4 pekat
  • KMnO4
  • Na Sitrat
  • Soda Lime

2.2 Cara Kerja

a. Hidrokarbon alifatik jenuh (metana)

  1. Kedalam tabung reaksi kering, dimasukkan 0,5g Na Asetat dengan 5g Soda Lime (NaOH dan Ca(OH)2 (1:1) ).
  2. Dihubungkan dengan suatu pipa lengkung yang ke dalam tabung reaksi lain yang berisi 1 ml air brom.
  3. Ditempatkan ujung pipa mlengkung yang berisi air brom terendam dalam air brom tersebut.
  4. Dipanaskan tabung yang berisi campuran Na Asetat dan Soda Lime,
  5. Diperhatikan warna dari air brom.

b. Hidrokarbon alifatik tak jenuh

  1. Ditambahkan 4 tetes larutan contoh (minyak goreng) yang akan diuji ke dalam tabung reaksi.
  2. Ditambahkan 1 ml KMnO4, lalu dikocok betul-betul.
  3. Diamati pemucatan warna dari KMnO2 atau timbulnya warna endapan coklat.

c. Hidrokarbon aromatik

  1. Dimasukkan ke dalam tabung reaksi 0,5ml HNO3 dan 1ml H2SO4 pekat (dilakukan di ruang asam).
  2. Didinginkan campuran di bawah air keran.
  3. Ditambahkan 0,5ml benzene, dikocok.
  4. Dituangkan campuran ke dalam gelas piala yang berisi air.
  5. Didinginkan untuk membaui aroma yang khas
  6. Dicatat hasil pengamatan

BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Hasil Pengamatan

Air brom berwarna kuning pekat , pudar hingga tidak berwarna
Pada percobaan hidrokarbon alifatik tak jenuh terbentuk endapan coklat, warna minyak goreng mengalami pemucatan.
Bau khas seperti lem aibon, ada gelembung putih di tepi permukaan larutan.

3.2 Pembahasan

Percobaan kali ini yaitu mengidentifikasi senyawa hidrokarbon yaitu dengan menguji senyawa hidrokarbon alifatik jenuh (alkana), senyawa hidrokarbon alifatik tak jenuh, dan hidrokarbon aromatik. Pola pengujian hidrokarbon alifatik jenuh mendapatkan hasil reaksi anatan Natrium Asetat dengan soda lime mengubah air brom yang awalnya berwarna kuning pekat menjadi semakin pudarhingga tidak berwarna. Hal ini disebabkan karena uap yang mengalir melalui pipa U dari tabung reaksi yang berisi campuran Na Asetat dan soda lime menuju tabung yang berisi air brom. Gas tersebut merupakan gas metana yang terbentuk dari reaksi yang terjadi karena pemanasan.

Pada pengujian hidrokarbon alifatik tak jenuh diuji sampel yaitu berupa minyak goreng dengan KMnO4. Warna minyak goreng mengalami pemucatan karena teroksidasi oleh oksidator kuat yaitu KMnO. Ikatan rangkap pada rantai C pada minyak goreng terputus karena teroksidasi. Karena pada pengujian ini terjadi suatu reaksi maka minyak goreng tersebut tergolong ke dalam hidrokarbon alifatik tak jenuh. Namun, apabila pada suatu pengujian dengan menggunakan KMnO4 tidak terjadi reaksi makan termasuk hidrokarbon jenuh.

Pada pengujian selanjutnya yaitu Hidrokarbon aromatik. Di uji dengan mereaksikan HNO3 + H2SO4 dengan benzene. Hasil reaksi yaitu timbul bau khas seperti lem aibon seeleah ditetesi benzene, hal tersebut terjadi karena terjadi reaksi substitusi. Dan ketika pengujian Benzen dan KMnO4 tidak terjadi reaksi karena kedua larutan tersebut bersifat nonpolar.

BAB IV KESIMPULAN

Dari hasil percobaan dapat ditarik kesimpulan:

  • Air brom (tes brom/halogenasi) digunakan unytuk mengidentifikasi hidrokarbon jenuh dan tak jenuh dengan cara adisi.
  • KMnO4 digunakan untuk mengidentifikasi hidrokarbon jenuh dan tak jenuh dengan oksidasi. Jika sampel bereaksi dengan KMnO4 berarti sampel tergolong ke dalam larutan tak jenuh, dan jika tidak beraksi maka tergolong larutan jenuh.
  • Pengujian Benzen dan KMnO4 tidak terjadi reaksi karena kedua larutan tersebut bersifat nonpolar.

Baca Juga :

Laporan Praktikum Kimia Organik Senyawaan Alkohol
Laporan Praktikum Kimia Organik Aldehid dan Keton
Laporan Praktikum Kimia Organik Senyawa Asam Karboksilat
Laporan Praktikum Kimia Organik Amina dan Amida

susantokun avatar
susantokun
Hanya seorang programmer yang fokus di bidang web development. Tidak nyaman dengan keramaian dan suka akan keindahan.
Kebijakan Berkomentar :
1. Dilarang berkomentar yang mengandung SPAM, SARA, HOAX, PORNO.2. Mohon sertakan informasi detail saat terjadi error (pesan error, sreenshoot, code, logs, dsb.).